Negeri 1001 Santet

Negeri 1001 Santet
Ilustrasi:kaskus.co.id

Sebagaimana yang marak diberitakan akhir-akhir ini,Komisi III DPR akan melakukan kunjungan ke Inggris, Perancis, Belanda dan Rusia untuk memperdalam pembahasan RUU KUHP dan KUHAP. Di antaranya memuat pasal santet dan kumpul kebo.Wuihh....santet,,,,ngeri dan merinding dengarnya.!

Mengapa empat negara itu yang dipilih? Apakah juga ada santet di benua Eropa?Lalu kenapa sampai harus terbang ke Eropa?

"Sebenarnya bisa melalui internet, dan lain-lain, tapi kalau secara langsung kan lebih enak didengarnya dan akuntabel," jawab politikus asal PPP Achmad Dimyati Natakusumah, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (22/3/2013).Seperti yang dikutip detikNes.com

Keputusan DPR untuk melakukan study banding ke eropa rupanya mendapat banyak kecaman para pengguna social media didunia maya,khususnya para pemilik akun twitter,berikut kericau yang berhasil terekam blogerciketing:


@aMrazing: “Gue berharap anggota DPR yang studi banding pasal santet ke Eropa ketemu Voldemort lalu di Avada Kedavra.”

@raysarara “DPR mw studi banding k eropa dngn tema santet. Heran, kadang gw pikir anggota dpr itu pendidikannya SD atw g sekolah”

@negativisme “Baiklah, kita dukung deh DPR studi banding tentang Santet, sekalian studi bandingnya ke alam lain, ke Akherat misalnya.”        

@bnyrhea “Padahal sudah jelas harry potter gak pake santet, ngapain DPR studi banding santet ke luar negeri..apa yg mau di bandingin..huahua”

@DroidUNJ “DPR studi banding ke Eropa cuma buat ngurusin Undang-Undang Santet. Santet itu semacam teknologi wireless ya? ”

@djohnlennon “Comedian Of The Day: Anggota DPR yang mau studi banding ke eropa buat pasal santet”

Nahdhotul Ulama Dukung Pasal Santet


Nahdlatul Ulama melalui badan otonomnya Pencak Silat Pagar Nusa, mendukung dimasukkannya kejahatan santet dalam Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RUU KUHP) yang drafnya sudah masuk di Komisi III DPR.

"Kalau ada ancaman pidananya, diharapkan orang akan berpikir ulang melakukan santet," kata Ketua Pimpinan Pusat Pencak Silat NU Pagar Nusa, KH Abdussalam Sokhib di Jakarta, Rabu. 

Namun, kiai yang akrab disapa Gus Salam itu mengingatkan bahwa dibutuhkan kehati-hatian dalam pembahasan persoalan santet tersebut.Seperti dikutip antaranews.com

MUI Tolak Pasal Santet


Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo, Jawa Tengah, Zaenal Arifin, mengaku, heran dengan pemikiran para wakil rakyat di DPR yang akan mensahkan RUU KUHP yang salah satu pasalnya memuat tentang santet.

Pasalnya, jika RUU itu disahkan tidak ubahnya para wakil rakyat ini semakin menjerumuskan rakyat kelembah dosa. Dalam kaca mata Islam, lanjutnya, percaya dengan ilmu hitam adalah musrik.

"Saya tidak percaya itu santet. Kalau ada santet, para koruptor-koruptor yang memakan uang rakyat itu di santet, biar beres. Selain itu, apa yang saat ini sedang dilakukan para wakil rakyat, tidak ubahnya musrik dan itu dosa besar," kata Zaenal Arifin saat dihubungi Okezone, Senin (18/3/2013).Seperti yang dikutip Okezone.com



0 komentar on Negeri 1001 Santet :

Posting Komentar