Si Penjual Nasi Kucing Yang "Kreatif"


MASA muda memang masa penuh kreativitas. Tapi kreativitas Solikun, 23, dari Semarang ini justru dikutuk banyak orang. Bagaimana tidak? Kayak kurang kerjaan saja, punya HP buat merekam para mahasiswi yang mandi di kamar sebelahnya. Keruan saja penjual nasi kucing ini jadi urusan polisi.
nah-sub
poskotanews
Kata orang, masa muda adalah masa penuh kreativitas. Di kala otak sedang fresh, tenaga juga prima, tantangan apa saja di depan mata harus dihadapi. Pemuda yang punya missi dan kaya inovasi, adalah pemilik masa depan. Sebaliknya pemuda yang hanya doyan nonton televisi sambil menunggu matengnya nasi, masa depannya tak ada yang menggaransi. Masuk kerja bisanya lewat koneksi, karena dia memang tak punya prestasi.

Solikun adalah salah satu sosok anak muda yang miskin inovasi dan missi itu. Mau kerja kantoran tak punya koneksi, akhirnya pekerjaan sehari-harinya hanya menjadi pedagang nasi kucing atau sega hik, kata orang Sala. Masa pacaran sebagaimana laiknya anak muda, hampir tak bisa menikmatinya. Habis cewek cap apa yang mau kencan dengan cowok bau ikan bandeng?

Sebagai lelaki normal, Solikun memang ingin menikmati suasana itu. Tapi apa daya, modal tidak nyampai? Bersamaan dengan itu, kamar mandi rumah sebelah juga selalu hingar bingar oleh suara gebyar-gebyurrr mahasiswi mandi. Baik itu pagi hari maupun sore hari, selalu menjadi rutinitas telinga anak muda penjual sega kucing ini. Solikun yang kamarnya berdempet dengan kamar mandi tersebut, jadi tersiksa sendiri, karena selalu membayangkan pemandangan seronok atas para gadis itu.

Kalau Joko Tarub dalam legenda Jawa, dia bisa dengan mudah mengintip para bidadari itu mandi, karena bisa bersembunyi di balik rerimbunan pohon. Lha kalau di Kampung Pedurungan Tengah Gang 8 Semarang, di mana ada hutan untuk bersembunyi? Lagi pula, mahasiswa sekarang tak mungkin mandi di dalam telaga di tengah hutan.

Sebagai anak muda “kreatif”, Solikun lalu ingat HP miliknya yang dilengkapi dengan piranti rekam video. Diam-diam dia memasang HP-nya di ventilasi udara kamar mandi itu, dengan penyaru plastik hitam. Dengan alat tersebut Solikun berhasil mengabadikan sejumlah aktivitas mahasiswi itu di kala mandi. Dengan cara itu pula kini tukang nasi kucing tersebut tahu “rahasia dapur” setiap mahasiswi.

Telah memiliki sejumlah adegan seronok para mahasiswi membuat Solikun ketagihan. HP itu kembali dipasang untuk rekamaman lanjutan. Akan tetapi, kali ini sial. Praktek tak terpuji itu akhirnya ketahuan oleh Ningrum, salah satu mahasiswi di rumah kos-kosan tersebut. HP itu segera diambil dan dibuka isinya. Ternyata banyak gambar dia dan rekan-rekannya yang berhasil masuk dapur rekaman Solikun tersebut.

Teman-temannya pun diberitahu, termasuk pemilik rumah kos. Gegerlah para penghuni kompleks. Belum juga ketahuan siapa pemilik HP sialan itu, ternyata Solikun dengan tololnya datang “menyerahkan diri” dengan tujuan minta maaf sekaligus berharap HP-nya dikembalikan. “Lha kok le gunyih (enak amat),” kata para mahasiswi tersebut sewot.

Perbuatan tidak menyenangkan itu segera dilaporkan ke Polrestabes Semarang, dan Solikun pun ditangkap. Dalam pemeriksaan dia mengakui bahwa HP itu memang miliknya. Tapi sungguh mati, katanya perbuatan itu hanya untuk iseng sekaligus hanya menjadi dokumentasi pribadi. Dia berharap kasusnya dipeti eskan dan dia dibebaskan kembali.

Mbok ngrekam bandeng goreng, kan aman!

Sumber:http://www.poskotanews.com/2013/03/26/kreativitas-tak-terpuji-penjual-nasi-kucing/

0 komentar on Si Penjual Nasi Kucing Yang "Kreatif" :

Posting Komentar