Pengalaman Kesurupan Jin

Jakarta, Setiap kali melihat pohon besar, Murni pasti ketakutan dan akhirnya kesurupan. Gara-gara ketakutannya itu dia bahkan sempat tidak mau keluar rumah hingga 4 bulan. Bahkan ujian sekolah pun dijalani di rumah.

Gadis 18 tahun itu pertama mengalami kesurupan ketika masih duduk di kelas 3 SMA. Saat itu dia mengikuti kegiatan perkemahan di Gresik, Jawa Timur. Tiba-tiba seorang rekannya kesurupan, dan 'menular' ke beberapa anak lainnya, tak terkecuali Murni.

Bumi perkemahan itu banyak terdapat pohon-pohon besar. Itulah yang membuat Murni ketakutan dan akibatnya kesurupan setiap kali melihat pohon besar.

"Saya nggak merasa dimasuki apapun. Itu karena emosi berlebihan yang nggak bisa diluapin dan akhirnya berontak sama diri sendiri. Sejak itu kalau melihat pohon besar jadi trauma," tutur mahasiswi semester 1 di salah satu universitas swasta di Surabaya ini saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (23/1/2013).

Selama 4 bulan, Murni sama sekali tidak berani keluar. Sehari-hari dia murung, merasa sendiri, cemas dan takut. Namun dia tidak tahu apa yang sebenarnya ditakuti. Terkadang keluarganya mendapati Murni sedang menangis sendiri dan tertawa sendiri. Bahkan suatu kali Murni melihat orang-orang di sekitarnya dengan mata melotot setelah bangun dari pingsan. Orang-orang menyebut mata Murni seperti mata setan.

"Waktu itu saudara-saudara pada datang, memberi perhatian. Saya yang tadinya merasa tidak diperhatikan jadi merasa diperhatikan. Semua pada ngumpul dan simpati, dan buat saya waktu itu ya sudah cukup," papar Murni.

Setiap kali tersadar dari kesurupan, Murni merasa lelah dan lemas. Sebab dia menggunakan banyak energi untuk berteriak-teriak, mengeluarkan semua emosinya. Meski sudah berteriak-teriak, namun Murni tidak merasa plong. Masih ada beban dan tumpukan emosi dalam dirinya yang kemudian bisa membuatnya kembali kesurupan.

"Saya sebenarnya sadar teriak-teriak. Tapi seperti tidak bisa mengontrol diri sendiri. Dan sekarang saya tahu kalau setelah kesurupan bilang seperti diikuti makhluk halus itu hanya akal-akalan agar apa yang kita lakukan itu tidak disalahkan. Padahal sebenarnya tidak ada yang mengganggu," terang mahasiswi jurusan psikologi ini.

Disampaikan Murni, orang yang kesurupan umumnya puas jika mendapat perhatian. Karena biasanya mereka yang kesurupan merasa kurang perhatian dan tidak diperhatikan.

"Merasa salah, dosa, nggak berguna, emosi banget karena biasanya nggak dapat perhatian. Kalau kesurupan kan pasti diperhatikan," sambung Murni.

Karena sering kesurupan, Murni sempat dibawa ke 'orang pintar'. Oleh sang 'orang pintar', Murni diminta mandi kembang tujuh rupa. Katanya Murni ketempelan makhluk halus. Meski mengikuti apa yang dianjurkan 'orang pintar' tapi Murni tahu benar tidak ada makhluk halus yang mengikutinya. Karena dia sebenarnya masih memiliki kesadaran dengan apa yang dilakukannya.

Murni juga dirukyah dan dibawa ke hipnoterapis untuk membantunya keluar dari hal-hal buruk. Murni kemudian lebih banyak menggunakan logika, dia tidak ingin membuang-buang waktunya dan menjadi orang tidak berguna karena sibuk dengan kesurupan-kesurupannya. Dia pun berniat sembuh.

"Saya mulai terbuka dengan keluarga, melihat secara positif, tidak lagi suudzon dan merasa paling hebat. Alhamdulillah sekarang saya tidak kesurupan lagi, meskipun memang tidak terlalu betah kalau berada di dekat pohon besar," kata Murni.

Selain Murni, Viki juga pernah mengalami kesurupan. Pengalaman pertama kesurupan didapatnya saat duduk di kelas 6 SD. Saat itu dia dan teman-temannya sedang mengikuti acara perkemahan.

Berbeda dengan Murni, Viki sama sekali tidak ingat apa yang dilakukannya saat kesurupan. Dia bahkan tidak merasakan hal yang berbeda setelah sadar dari kesurupan.

"Rasanya biasa saja, kaya nggak ada apa-apa," kata Viki.

Jika dia kesurupan di sekolah, maka guru-gurunyalah yang membantu menyadarkannya. Sedangkan jika hal itu terjadi di rumah, sang ayahlah yang turun tangan.

"Kalau kesurupan nggak lama, paling setengah jam gitu," ucap Viki.

Sumber:http://health.detik.com/read/2013/01/23/154733/2150842/775/pengalaman-murni-kesurupan-kalau-ada-pohon-besar

Baca juga:Kesurupan Jin Menurut Islam

1 komentar:

Arreza MP mengatakan... on 22 Juni 2016 pukul 19.03

wah baru tahu nieh, ternyata kesurupan ada juga yang sadar

Posting Komentar