Terkenal Gara-Gara Sprindik KPK


Nama Wiwin Suwandi (28 tahun) tiba-tiba ramai menjadi perbicangan media sosial, pasca pengumuman Komite Etik KPK sebagai pembocor Sprindik atas Anas Urbaninggrum.
Sejak nama Wiwin mencuat, orang masih banyak dibingungkan apa jenis kelaminnya. Bahkan di media social memunculkan spekulasi bahwa Wiwin itu adalah perempuan dan tinggal serumah dengan Ketua KPK Abraham Samad.

Tentu kabar itu terbantahkan sebab Wiwin yang diangkat sebagai sekertaris Ketua KPK itu sesungguhnya adalah pria kelahiran Buton, Sulawesi Tenggara, 9 Mei 1985. Ia dikenal sebagai aktivis pers mahasiswa di Universitas Hasanuddin Makassar.

Wiwin adalah alumnus Fakultas Hukum Unhas pada tahun 2009 ini.  Selama di Makassar ia  tidak begitu dikenal oleh kawan dan kerabat Abraham Samad. Begitu juga mereka yang menjadi menjadi penggiat anti korupsi di Makassar.

Kawan-kawan ‘nongkrong’ Abraham Samad di Makassar juga tidak pernah mengetahui bahwa Ketua KPK itu sudah mengangkat seorang sekertaris dari alumni Unhas.
Mungkin ini sengaja dilakukan Abraham secara diam-diam agar Wiwin dijaga privasinya dari intervensi atau campur tangan dunia luar. Karena ia menjabat sebagai sekertaris, posisi yang sangat dekat dengan Ketua KPK.

Wiwin dijadikan sekertaris karena sudah mengenalnya ketika kuliah di Unhas dan mendapatkan rekomendasi dari Dekan Fakultas Hukum Unhas Prof. Aswanto.
Sebagai sekertaris Wiwin mahir dengan teknologi dan bisa membantu Ketua KPK untuk mengelola data dan informasi dengan menggunakan email dan peralatan komunikasi lainnya.

Pertanyaan yang belum terjawab kenapa Abraham memanggil Wiwin tinggal serumah. Alasan pertama karena Wiwin baru di Jakarta dan belum memiliki tempat tinggal.

Tetapi apa yang dilakukan Abraham untuk memanggil Wiwin tinggal serumah mungkin karena ia mencegah jangan sampai Wiwin banyak membangun hubungan dengan pihak-pihak di luar KPK, termasuk wartawan.
Sejak menjadi Ketua KPK sebenarnya Abraham sudah banyak membatasi hubungannya dengan para kerabat dekatnya di Makassar. Bahkan kalau ia kembali ke Makassar diam-diam dan tidak pernah lagi muncul ke public.

Abraham sangat menutup diri dan menjaga kredibilitasnya. Bahkan ia tidak senang jika ada kawan yang meminta dirinya untuk berfoto bersama. Sejak menjadi Ketua KPK, Abraham jarang masuk warung Kopi, tempat di mana ia biasa bersosialisasi.

Memilih Wiwin sebagai sekertaris Ketua KPK adalah pilihan yang tepat karena selama ini Abraham menjadi sangat tersaing di tengah lingkungan kerja KPK yang baru dan banyak personil di KPK secara khusus ia belum mengenalnya lebih dalam.

Wiwin sedang menempuh pendidikan S2-nya juga di Fakultas Hukum Unhas. Dalam blog pribadinya, Wiwin Suwandi mencantumkan dirinya adalah pengamat Hukum dan Politik Pemerintahan pada Pusat Kajian Konstitusi Unhas.

Tragis memang ketika penjelasan Komite Etik, saudara Wiwin mengambil inisiatif sendiri untuk membocorkan sprindik Anas Urbaninggrum karena gemes saja melihat masih ada koruptor yang  masih berkeliaran.

Ketua Komite Etik Anis Baswedan mengatakan bahwa hubungan Wiwin dan Ketua KPK dalam pembocoran sprindik bisa dilihat dari isi BBM.  Namun secara khusus tidak ada perintah dari Ketua KPK untuk membocorkan sprindik kepada Wiwin.

Kini muncul pertanyaan apakah Wiwin sebagai pahlawan sehingga Anas Urbaninggrum dijadikan tersangka atau justru dianggap sebagai pecundang karena inisiatifnya itu jutsru membuat reputasi ketua KPK jatuh.
Kalangan jurnalis di Makassar sebagian menganggap bahwa Wiwin adalah pahlawan karena dia pada akhirnya Anas Urbaninggrum ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang.(mnk)

Sumber:http://www.bisnis-kti.com/index.php/2013/04/wiwin-suwandi-pembocor-sprindik-anas-mendadak-populer/

0 komentar on Terkenal Gara-Gara Sprindik KPK :

Posting Komentar